Jatuh Bangun Cermin Kehidupan Seorang Gadis
Melalui pergolakan nasib seorang perempuan dan huru-hara
kecemburuan, Andrea Hirata kembali memilih sudut yang tidak terduga untuk
menampilkan kisah yang inspiratif tentang kegigihan karakter-karakter di dalam novelnya.
Novel Padang Bulan bermula dari kisah
seorang gadis kecil berusia 14 tahun, Enong namanya, yang sangat gemar pada
pelajaran bahasa Inggris, namun secara mendadak terpaksa harus berhenti sekolah
dan mengambil alih seluruh tanggung jawab keluarga. Tersambung pada sekuel
novel ini, Cinta di Dalam Gelas,
perjalanan nasib anak perempuan kecil itu, melalui gaya khasnya, menertawakan
kepedihan, mamarodikan tragedy, mengkritik tanpa menjadi sarkastik, kisah Enong
menjadi seperti panggung di dalam lembaran-lembaran kertas. Membaca novel ini
seperti melihat sebuah gambar.
Ide
tulisan dengan hasrat bereksperimen yang kuat serta kemampuan menyeimbangkan
mutu dan penerimaan yang luas dari masyarakat adalah daya tarik sekaligus
misteri terbesar Andrea Hirata. Seperti novelnya Laskar Pelangi yang sukses
dan laris, hingga diadaptasi menjadi sebuah film, jumlah audience juga
memecahkan rekor dalam sejarah film Indonesia dan Internasional. Ia mampu
menjangkau semua kalangan mulai dari anak usia 7 tahun sampai professor universitas berusia 70 tahun. Karya-karyanya
dinikmati penggila sastra sampai orang yang sama sekali tidak pernah membaca
novel.
Judul Buku : Dwilogi Padang Bulan
Penulis : Andrea Hirata
Penerbit :
Penerbit Bentang
Edisi : Juni 2010
Tebal : 516 halaman
Andrea Hirata lulus cum
laud dari program post graduate
di Sheffield Hallam University, United Kingdom, melalui beasiswa Uni Eropa.
Saat ini waktunya banyak dihabiskan di tanah kelahirannya di Pulau Belitong. Ia
tinggal bersama orang tuanya, namun lebih banyak menghabiskan waktu di pinggir
sungai, di tepi kampong, tanpa jaringan telepon, tanpa internet, tanpa listrik.
Banyak penghargaan yang diraihnya dari menulis.
Kekurangan
novel ini adalah kualitas kertasnya kurang baik, itu karena memang harganya
yang cukup terjangkau. Selain itu juga terdapat kesalahan penjilidan, diantara
halaman 10 dan 11 terdapat halaman 13 dan 14, jadi apabila pembaca kurang
teliti maka alur cerita akan sulit untuk dipahami. Tapi semua itu tidak
mengurangi godaan untuk menikmati cerita novel Padang Bulan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar