Rabu, 02 Mei 2012

contoh resensi buku


Jatuh Bangun Cermin Kehidupan Seorang Gadis

Melalui pergolakan nasib seorang perempuan dan huru-hara kecemburuan, Andrea Hirata kembali memilih sudut yang tidak terduga untuk menampilkan kisah yang inspiratif tentang kegigihan karakter-karakter di dalam novelnya. Novel Padang Bulan bermula dari kisah seorang gadis kecil berusia 14 tahun, Enong namanya, yang sangat gemar pada pelajaran bahasa Inggris, namun secara mendadak terpaksa harus berhenti sekolah dan mengambil alih seluruh tanggung jawab keluarga. Tersambung pada sekuel novel ini, Cinta di Dalam Gelas, perjalanan nasib anak perempuan kecil itu, melalui gaya khasnya, menertawakan kepedihan, mamarodikan tragedy, mengkritik tanpa menjadi sarkastik, kisah Enong menjadi seperti panggung di dalam lembaran-lembaran kertas. Membaca novel ini seperti melihat sebuah gambar.
IMG3210A.jpgIde tulisan dengan hasrat bereksperimen yang kuat serta kemampuan menyeimbangkan mutu dan penerimaan yang luas dari masyarakat adalah daya tarik sekaligus misteri terbesar Andrea Hirata. Seperti novelnya Laskar Pelangi yang sukses  dan laris, hingga diadaptasi menjadi sebuah film, jumlah audience juga memecahkan rekor dalam sejarah film Indonesia dan Internasional. Ia mampu menjangkau semua kalangan mulai dari anak usia 7 tahun sampai professor  universitas berusia 70 tahun. Karya-karyanya dinikmati penggila sastra sampai orang yang sama sekali tidak pernah membaca novel.
Judul Buku           : Dwilogi Padang Bulan
Penulis                   : Andrea Hirata
Penerbit                 : Penerbit Bentang
Edisi                       : Juni 2010
Tebal                      : 516 halaman
Andrea Hirata lulus cum laud dari program post graduate di Sheffield Hallam University, United Kingdom, melalui beasiswa Uni Eropa. Saat ini waktunya banyak dihabiskan di tanah kelahirannya di Pulau Belitong. Ia tinggal bersama orang tuanya, namun lebih banyak menghabiskan waktu di pinggir sungai, di tepi kampong, tanpa jaringan telepon, tanpa internet, tanpa listrik. Banyak penghargaan yang diraihnya dari menulis.
            Kekurangan novel ini adalah kualitas kertasnya kurang baik, itu karena memang harganya yang cukup terjangkau. Selain itu juga terdapat kesalahan penjilidan, diantara halaman 10 dan 11 terdapat halaman 13 dan 14, jadi apabila pembaca kurang teliti maka alur cerita akan sulit untuk dipahami. Tapi semua itu tidak mengurangi godaan untuk menikmati cerita novel Padang Bulan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar